Jumat, 17 Oktober 2014

Dokumentasi

PASIR PUTIH


          Pantai pasir putih di Pangandaran hadir bersama keindahan langit dan air laut yang biru. Pasir putihnya yang halus memberikan pemandangan yang membuat kesan kebebasan dan ketidakterbatasan.
         Taman bawah laut yang disajikan di pantai pasir putih Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat, tidak akan mengecewakan Anda. Flora dan fauna bawah laut akan membuat anda terkagum-kagum dengan keagungan Sang Pencipta.
         Langit yang tak terbatas, matahari yang mempesona, air laut berwarna biru dan pasir halus berwarna putih. Semua itu semakin membuat Anda merasa bahwa hidup ini sesungguhnya tidak terbatas dan penuh dengan kebebasan.
        Dari pantai pasir putih Pangandaran, kita bisa belajar mengenai kebesaran dan keagungan Pencipta. Kita pun belajar betapa indahnya alam yang dimiliki Indonesia.








 


                                  

WATER SPORTS 
          KEINDAHAN Pantai Timur Pangandaran kini tidak hanya sekadar memandang hamparan laut biru, menyaksikan matahari terbit (sunrise), atau memperhatikan lalu lalang perahu nelayan di pagi hari. Kini Anda juga bisa menikmati berbagai wahana atraksi air yang bahkan dapat memacu adrenalin Anda.
       Di perairan Pangandaran ini Anda dapat menikmati banana boat, semacam perahu karet mirip pisang raksasa, sofa boat, flying fish, donut boat, slalom boat, hingga jetski. 
"Sensasinya luar biasa," 
 








BATU HIU

           Pantai Batu Hiu merupakan pantai yang juga tak kalah indahnya dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya di sekitarnya: seperti Pangandaran, Karangnini, Batu Karas, Pantai Cijulang. Di Batu Hiu pengunjung memungkinkan untuk melihat lautan lepas Samudera Indonesia yang membentang sejuah mata memandang. Pantai yang penamaannya didasarkan pada keberadaan sebuah batu yang terlihat di kawasan ini, yang bentuknya menyerupai sirip ikan hiu ini, menyaji keindahan pantai dan panorama laut lepas yang sungguh eksotis.
          Ketika berkunjung ke Batu Hiu, untuk semakin mengeksplorasi keindahannya, maka Anda bisa menaiki sebuah bukit. Dari atas sana, akan terlihat batu yang menyerupai sirip ikan hiu itu, kemudian bisa merasakan kesejukan semilirnya angin laut, dan juga menikmati bentangan keindahan Samudera Indonesia. Uniknya, ketika pengunjung hendak naik ke atas bukit tersebut, maka akan terlebih dahulu melewati “gerbang” yang berupa terowongan kecil yang berbentuk ikan hiu.
          Di bukti-bukit Batu Hiu banyak tumbuh pepohonan yang akarnya besar seperti pohon bakau dan daunnya menyerupai daun pohon Palem. Pantai ini penuh dengan legenda masa lalu yang hingga kinipun masyarakat masih banyak yang memercayainya. Nampaknya serasa ada yang kurang kalau tak mengaitkan Batu Hiu dengan legenda yang mengiringinya, seperti cerita rakyat Sembah Genter Oder, Sembah Galuh Oder dan Sembah Galunggung Kuning.
          Anda dapat menikmati suasa alam pantai dengan berjalan-jalan di bukit yang teduh atau duduk santai bersama keluarga. Sungguhpun Anda tidak dapat berenang karena ombaknya yang cukup besar, Anda masih bisa berjalan-jalan di pantai menikmati simbahan busa butih yang datang bersama debur ombak Batu Hiu. Jangan lupa untuk membawa cinderamata sebagai oleh-oleh bagi keluarga di rumah yang bisa Anda dapatkan di Batu Hiu.






CITUMANG

          Jauh di pedalaman Cijulang, Pangandaran Sungai Citumang mengalir di sebuah hutan hijau lebat yang airnya berwarna kebiruan. Sungai ini dihiasi oleh bebatuan indah, cabang-cabang pohon dan semak-semak. Airnya mengalir ke sebuah gua yang menakjubkan. Di sini, ketenangan akan menyapa Anda. Satu-satunya suara yang Anda dengar adalah suara harmoni alam yang manis, musik yang diciptakan oleh gemericik air dan bisikan angin yang berjalan melalui pepohonan, disertai suara hewan yang bersembunyi malu.
      Sungai yang tenang ini terletak di Desa Bojong, kabupaten Ciamis, sekitar 18 km sebelah barat Pangandaran. Nama Citumang, Saat Anda berjalan di antara tebing tinggi, suara - sungai mulai terdengar. Ketika Anda melewati tebing ini, keindahan sungai yang menakjubkan akan terkuak. Air jernih yang berwarna biru perlahan mengundang Anda untuk melompat kedalam sungai. Ketika Anda berjalan lebih ke hulu, Anda akan menemukan sebuah air terjun yang ditemani oleh pohon besar yang akarnya menjuntai. Tempat ini merupakan tempat yang tepat untuk bermain dengan adrenalin Anda, bergelantungan di ranting pohon seperti Tarzan dan terjun ke dalam air.
           Sungai Citumang adalah tempat yang sempurna untuk membawa anak-anak dan keluarga Anda. Di sini, Anda dapat mengajari mereka nilai-nilai tentang alam, pentingnya lingkungan, dan tempat di mana waktu yang berkualitas tidak hanya dengan satu sama lain, tetapi juga dengan lingkungan. Jika kesibukan kota membuat hari-hari Anda tertekan, cobalah benamkan kepala Anda ke dalam air pegunungan yang jenir dan sejuk. Tutup mata Anda dan biarkan perasaan tertekan Anda mengalir dengan air ke hilir. Perjalanan ke sungai Citumang sangat menyenangkan dan bermanfaat, jadi ketika Anda di sana, gunakan waktu Anda untuk bersenang-senang dan menyegarkan tubuh, jiwa dan pikiran.



























GREEN CANYON
           Green Canyon bukanlah Grand Canyon Amerika, Tapi Green Canyon Pangandaran. Green Canyon yang awalnya disebut "Cukang Taneuh", bahasa Sunda untuk menyebut jembatan Tanah, karena disini ada jembatan yang lebarnya 3meter terbuat dari tanah berada di atas tebing kembar di tepi sungai. Keajaiban alam yang spektakuler ini tentu tidak akan Anda temui di tempat lain. Nama Green Canyon diyakini berasal dari seorang turis Perancis yang datang ke lokasi Green Canyon sekarang pada tahun 1993. Karena air dan lumut berwarna hijau yang berlimpah maka wisatawan itu memberikan nama Green Canyon. Green Canyon terletak di Desa Kertayasa, Ciamis, Jawa Barat, sekitar 31 Km atau 45 menit berkendara dari Pangandaran.
          Menyusuri sungai, membelah hijaunya air dan perahu akan menciptakan gelombang kecil di setiap sisinya. Ketika Anda berada di dalam perahu, Anda akan melihat pemandangan indah pepohonan di tepi sungai, dan kadang-kadang ular atau kadal akan melompat ke sungai, atau muncul ke permukaan air. Ketika perahu melambat pemandangan yang  mencengangkan tepat di depan mata Anda. Tebing tinggi kembar berdiri di setiap sisi sungai, dengan stalaktit dan stalagmit, air yang jernih dan Anda mungkin akan berpikir bahwa ini adalah Taman Eden. Air mengalir turun dari setiap sisi tebing menciptakan suara gemuruh air terjun. Jika air tidak sedang pasang, Anda bisa berjalan di bawah gua besar ini dan mengagumi kedua tebing besarnya. Pakaian Anda pasti akan basah kuyup, jadi tidak ada ruginya jika Anda sekalian berenang dan merasakan kesegaran airnya. Melompat dari tebing yang cukup tinggi kedalam air merupakan pengalaman yang tidak terlupakan. Hal yang paling nyata dari Green Canyon adalah tempatnya yang sangat bersih. Tidak ada sampah makanan ringan atau bungkus rokok mengambang dan bertebaran di sekitar tebing.
Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Pangandaran, menjadikan Green Canyon sebagai destinasi wisata di pangandaran yang sulit untuk dilewatkan begitu saja. "Sepotong surga di bumi” begitulah yang digambarkan mereka yang datang ke Green Canyon. Sebuah keajaiban Alam tersembunyi di balik semak-semak tebal dan pepohonan hutan Pangandaran. Green Canyon adalah rahasia indah dan spektakuler yang tersembunyi di Pangandaran.







  


TAMAN WISATA  CAGAR ALAM


Banyaknya flora dan fauna yang berkembang biak di sana merupakan daya tarik tersendiri. Tidak heran jika TWA Pangadaran tidak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan. Selain itu, TWA ini mempunyai berbagai daya tarik lainnya, seperti Batu Kalde, salah satu peninggalan sejarah zaman Hindu. Selain itu, banyak terdapat gua alam dan gua buatan seperti Gua Panggung, Gua Parat, Gua Lanang, Gua Sumur Mudal, dan gua-gua peninggalan Jepang.
           Daya tarik lainnya yang berada di TWA, baik yang berada di kawasan cagar alam darat maupun cagar alam laut, adalah Batu Layar, Cirengganis, Pantai Pasirputih di kawasan cagar alam laut. Lalu, padang pengembalaan Cikamal, yang merupakan areal padang rumput dan semak seluas 20 ha sebagai habitat banteng dan rusa. Air terjun yang berada di kawasan cagar alam bagian selatan, dapat ditempuh dengan jalan kaki selama 2 jam melalui jalan setapak.
  
 





           Berwisata ke Pangandaran, Jawa Barat, jangan hanya menikmati keindahan pantai. Kunjungi pula gua-gua bernuansa magis yang tersembunyi di Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran. Letaknya di Pantai Timur Pangandaran.
           Terasa magis, karena gelapnya gua bisa menimbulkan sensasi berbeda saat berada di dalamnya. Tak ada penerangan di dalam gua. Maka, jika hendak menyusurinya, perlu membawa senter atau sejenis lampu portabel yang bisa dijadikan penerangan.
          Salah satu gua yang paling terkenal, yaitu Gua Parat. Kata "parat" mengambil dari Bahasa Sunda, yang berarti tembus. Untuk bisa masuk ke dalam gua, bisa melewati dua jalan. Satu mulut gua berada di dekat pintu masuk TWA Pangandaran dan satu lagi ada di dekat Pantai Pasir Putih. 
          Pada mulut gua yang ada berada di dekat pintu masuk TWA Pangandaran, ada petilasan yang berbentuk seperti makam. Petilasan tersebut dibuat oleh penduduk setempat untuk mengenang para pangeran dari Mesir yang bersemedi di gua tersebut.
           Di dalam gua, terdapat beberapa obyek yang menarik. Ada batu berbentuk seperti alat kelamin manusia, juga ada batu paha ayam. Sesuai dengan namanya, bentuk batu seperti paha ayam sungguhan.






TAMAN WISATA CAGAR ALAM PANGANDARAN


SANTIRAH

           Bila anda kurang berani dengan arus sungai Green Canyon yang deras maka Paket Santirah Body Rafting dapat menjadi solusinya. Selain lebih aman dari segi arus sungai, Pemandangan yang disuguhkan pun tidak kalah dengan Green Canyon. Apalagi ditambah hamparan sawah yang hijau dan pegunungan yang menjulang. wow semakin indah deh! Paket Santirah Body Rafting juga dapat menjadi alternatif bila Green Canyon dan Green Valley sedang terjadi banjir. Biasanya bila dikedua tempat tadi banjir, di Sungai Santirah tidak terjadi banjir karena memang lokasinya yang lebih ke Hulu dari Green Canyon dan Green Valley.
         Dalam Paket Santirah Body Rafting, sesuai namanya fokus anda adalah menikmati kegiatan Body Rafting yang bertempat di Sungai Santirah, Desa Selasari, Kec. Cigugur, Kab. Pangandaran. Selain menikmati serunya arus sungai Santirah, anda juga akan menikmati hidangan khas pasundan yaitu Nasi Liwet. Hayo Pernah nyobain belum?
        Suatu potensi keindahan sungai dengan arus yang cukup menantang bagi anda pecinta wisata petualangan. Semenjak dipopulerkan pada bulan Maret 2014 Sungai Santirah telah banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Sungai Santirah yang terletak di Desa Wisata Selasari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran ini merupakan Objek Wisata yang dibuka oleh Pemuda dan warga disekitar Desa Wisata Selasari. Keindahan objek wisata ini tidak kalah dengan Green Canyon loh, selain bisa memacu adrenalin anda dengan body Raftingnya anda juga disuguhi keindahan Alam Selasari yang memang masih asri dan alami.
           Untuk menuju Body Rafting di Sungai Santirah memang agak menantang, pasalnya selain perjalanan yang jauh juga karena kondisi jalan yang sampai saat ini dibulan Juli 2014 masih sangat memprihatinkan. Tapi kami jamin setelah anda sampai disana, rasa capek dan letih akan terbayar dengan keindahan alam serta serunya petualangan body rafting. Berani Coba?


 Menyusuri Keindahan Objek Wisata Selasari


 Menyusuri Keindahan Objek Wisata Selasari

Menyusuri Keindahan Objek Wisata Selasari




Menyusuri Keindahan Objek Wisata Selasari


BATU KARAS

          Sebagai daerah pesisir, Batu Karas merupakan perpaduan antara Pantai Wisata Pangandaran di dekatnya dan Pantai Batu Hiu karena tidak hanya menawarkan air yang tenang tetapi juga gelombang yang menantang. Oleh karena itu, cocok untuk berenang dan berselancar.
           Terletak sekitar 40 kilometer atau satu jam perjalanan dari Pangandaran,Jawa Barat pantai berpasir hitam ini unik adalah liburan yang sempurna karena kurang ramai dibandingkan dengan yang ada di Pangandaran atau bahkan Tempat wisata di Bali. Beberapa bahkan dijuluki ini sebagai bali kecil, karena menawarkan pengalaman yang sama tetapi dengan sedikit gangguan.
           Batu Karas sudah populer di kalangan peselancar, nasional dan internasional. Selain pantai yang relatif datar, Batu Karas juga memiliki teluk kecil, sehingga peselancar tidak harus mendayung terlalu jauh ke titik awal dari gelombang datang. Untuk pemula ada banyak penyewaan peralatan Surfing yang menawarkan kebutuhan berselancar lengkap, bersama dengan instruktur berpengalaman yang dapat mengajar semua orang tentang surfing. Jadi, tidak masalah bilamana Anda seorang peselancar ahli atau belum pernah berselancar sama sekali, Anda masih bisa mencoba untuk menangkap gelombang Batu Karas.
         Secara umum, ada tiga tempat surfing yang biasa dikenal di kalangan peselancar, yaitu: Karang, Legok Pari, dan Bulak Bendak. Karang, secara harfiah berarti “batu karang”, yang mungkin mendapatkan namanya dari banyak batu tergeletak di bawah permukaan, dan hanya dapat berselancar di saat pasang.
Legok Pari adalah tempat berselancar paling favorit di antara tiga, dan pantai yang sempurna untuk pemula karena pantai di sini relatif aman dan ombak tidak terlalu tinggi. Untuk peselancar yang lebih maju dan profesional, Bulak Bendak adalah tempat yang mereka pilih. Di sini, gelombang dapat menciptakan dinding panjang air atau bahkan barel yang merupakan wahana sempurna untuk peselancar. 


 

 


30 09 2014 4 18 03 Batu Karas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar